14.11.07

Sesalku akanMu...

Bunga sakura di taman cinta
Yang terabaikan dan sedikit terlupa
Pada indahmu kini hatiku terluka…
Dan sesal ini membuatku merasa berdosa

Bilakah darimu untuk pedihku, kau ada maaf…???
Meski kutau… akanmu, dan aku tak bgitu berharap
Hanya mencoba… smoga setetes rindu ini dapat Kau jawab

Agar ku bahagia…
Dan sakit ini tak membunuh jiwa
Karena kini…disana
Jauh didalam dada
UntukMu ingin kuberikan seluruh puja!!!


-R-

Andai saja mentari itu masihlah jingga
Saat berhenti menatap kita di ufuk senja
Tentulah malam tak jua kunjung kelam
Tentulah jiwa inipun tidaklah muram
Dan untukmu rasa ini…
Pastilah kan kupagikan kembali

-R-

Bertemunya aku dengan takdirMu
Bersama kenangan di masa lalu
Kita bercanda kita tertawa
Dan katanya…
Kita bahagia

Meski kini yang tersisa didalam kalbu
Hanyak setitik harapan semu
Namun dalam do’a setiap malamku
Semogalah itu dejavu
Dan setidaknya asaku akanMu
Tersucikan lagi menjadi baru

-R-

Mahkota malam…
Dan keindahan-keindahan masa silam
Menggelayut dipundakku dalam tangis yang terdiam

-R-

Sendiri termenung diujung sepi
Dan senandung kecil itu menusuk2 hati
Bukan tentang rasa yang tak ada
Karena dulu
IndahMu sangatlah kupuja

-R-

Akuku di masa lalu sempat berfikir
Kita nanti dimasa kini
Pastilah bertemu kembali di garis takdir
Yang sama
Yang sebelumnya telah kita ukir
Dalam nada seirama
Dan bahagia
Hingga tiba waktu kitapun berakhir

-R-

Sudahlah…tentu Tuhan tau
Bahwa sang mentarilah nyawa bunda bumi
Begitupun cahyaMu
Yang bila ia menghilang
Dan akupun beranjak mati

-R-

Di surga yang lalu kita adalah satu
Maka nanti kitapun akan begitu
Begitulah janji kita dulu

-R-

Bila kumati suatu saat nanti
Ingatlah selalu pesanku wahai kekasih
Takkan ada peluh
Bila kita tak berkeluh
Tak ada luka
Bila kita tak berdusta
Begitupun cinta
Bila dua hati itu tak bersua

-R-

Ahhh…
CantikMu membuatku lelah
Tersiksa aku bersama gundah dan amarah
Dan segala kehampaan ini tak jua terobati
Trimakasih dengan segala kepalsuan selama ini
Karena bukan itulah ternyata yg kucari
Maka biarkanlah bila kupergi
Berjalan seorang diri
Menyusuri relung mimpi
Tuk menggapai sayap bidadari

-R-

Aku sadar
Bila bukan karena cinta aku tak mengejar
Meski kadang dengan cinta
Akupun menghindar
Anggap saja aku kemunafikan
Aku suka
Agar hatimu tak menjadi luka

-R-

Maaf…
Ini bukan tentang kemesraan
Pelukan2 nafsu
Dan sedikit cium cumbu
Karena telah kupasungkan jiwaKu padaNya
Meski bilapun Ia sama sekali tak suka
Membenci ataupun ingin kumati
Sejengkalpun tak kuhindari

-R-

Bunga yang kupetik untukmu
Kini telah layu
Karena wanginya terhisap
Seluruhnya kedalam kalbu
Maka lihatlah cinta ini dengan hatimu

-R-

Sepi ini membelenggu
Dari kedustaan dosa-dosa dungu
Dan aku bersyukur
Kesendirian ini cukuplah menghibur

-R-

Aku sadar aku jauh
DariMu meski tiada kudengar keluh
Maka bila aku tak taat
Ikhlaskan aku tuk bertobat
Saat kurasakan cinta itu menjadi semakin berat

-R-

Tiada kesesatan sejati
Luka itu hanya saat sinarNya terlalu redup menerangi
Tertabir suramnya dosa yg kau perbuat sendiri

-R-

Jakarta, 14 November 2007

10.11.07

Tentang rasa yang ada & masa lalu yg meliputinya

Tolong jangan marah...
Karena tak bisa lagi aku menyembunyikannya...
Tak perlu dikau gundah...

Karena kuyakin rasa itu ada...
dan kuharap Kau tak diam...
Bila disana kaupun merasakan


-R-

Jakarta 3 Mei 2007

Entah kmana kuharus mencariMu
Setelah segala kepedihan yg menggusarkanku
Tolong biarkan saja kekaguman ini tersisa
Dan kan kupindahkan dia kesisi hatiku yg lainnya
Tersenyumlah…karena Aku bahagia
Dan kerinduan ini ternyata tak sia-sia
Bila saja dirimu tak meninggalkanku dalam luka
Mengapa kau masih ragukan bahagiaku
Tersenyumlah dan cerialah seperti dulu
Dan maafkan saja khilafku sayangku
Karena sesungguhnya aku hanya ingin tetap mengagumiMu

-R-

Ya Tuhan…dapatkah dirinya kau yakinkan
bahwa diriku telah kembali dari kesedihan
karna aku bukanlah pecundang…
terhadap segala cobaMu ya Tuhan

-R-

Lihatlah taman itu telah berantakan
Dan aku hanya bisa memandang dgn penyesalan
Akankah semua ini bagimu tak termaafkan
Tak dapatkah kau bantu aku tuk merapikan
Agar kau dapat duduk lagi dikursinya
Berbagi cerita denganku seperti sedia kala

-R-

Jakarta 20 mei 2007

Ya Allah…aku rindu padaMu
Setelah lama ku berjalan jauh dariMu
Mengukir dosa dosa dungu di bumiMu
Ya Allah…sentuhlah aku dengan cintaMu
Biarkan saja leburku padaMu menjadi saksi
Lemahnya kalbuku di hadapan kebesaranMu


-R-


Aku hanyalah kesia-siaan tanpa cintaMu
Lemah tak berdaya di tengah gemuruh semesta
Menangis disudut sempit ruangMu
Menyerah ditengah gelisah mencariMu
Dan aku hanya bisa menunggu uluran tanganMu


-R-


Bukan karena derita
Bukan pula sebuah pelarian dusta
Hingga kesadaran akan ketiadaan itu terbuka
Aku tertunduk mengetuk didepan pintuMu
Mengemis memohon dengan tangis
Membuang rasa malu tuk meraih setetes cintaMu
Ya Tuhan maafkan aku…

-R-

Jakarta 21 mei 2007


Rasaku akan adaMu
Melumat rinduku kedalam Satu
Mencabik anganku memburu galau
Membisu melipat khayalan kelu

Tak lagi aku berpikir
Tak mampu lagi aku berdzikir
Menanti indah diriMu hadir
Bawakan cintaku dilengkung takdir

-R-

Dan semua cerita tentang kita
Kuharap indah tiada dusta
Tak ada gundah tiada duka
Membangun jiwa harumkan surga
dan biarlah cinta yg merapikannya

-R-

Maka marilah sucikan hati
Wangikan dunia seharum melati
Menari di kemilau pagi
Pancarkan sinarMu hangatkan diri
Dan kubiarkan kagumku melanda
Kulepas hasratku menggelora
Membuang harapan
Hapuskan mimpi
Menjemput keabadianMu…
Cahaya hati

-R-

Kesederhanaan telah menghapus kepalsuan
Keindahanpun memupus kegelisahan
Dan cinta kita pun demikian
Abadi membeku dalam kebahagiaan

-R-

Sayangku…
Hingga saat perjumpaan itu tiba
Biarkan saja bila cinta itu membakarMu
Dan akulah kayu yg menunggu baraMu
Terbakar cintaMu bersamaMu

-R-

Jakarta 22 mei 2007

Ketika raga ini mulai lemah, dan kaki ini tak mampu lagi menopang segala keinginan dari hati yg gundah. Terdiam aku diujung malam, kuhisap rokokku dalam2…kusentuh ujung langit anganku, kulihat sayapmu menggapai2 relung kalbuku dan dirimupun terbang lagi, melayang menghilang di balik sunyi menjelang pagi.

Ahh…capai aku tersia2kan, terduduk aku disudut ruang lamunan, rindu aku padamu tak terelakkan…dan aku hanya bisa menopang lengan, terbang menghampirimu dalam khayalan…terlelap bersama cintamu dalam pelukan, dan rinduku sungguh2 tak tertahankan…hingga tiba saat mentari pagi menyapa bumi, bersamamu aku menuju kedalaman hati…berdua kita menjelang indahnya mimpi

-R-

Demi sebuah rindu aku rela untuk selalu menunggu, bersama cinta tak sedih aku menderita. Karna aku tau kemana ku harus menuju…Tiada bergetar hati ini selain mengagungkan indahMu.

-R-

Dan hati ini mulai gundah sayangku, tak lagi indah kulihat surga itu…semua kemungkinan yg kau hadirkan menjadi semu, tiada guna dan membelenggu. Dan diapun mulai sibuk menghitung segala kepalsuan kita, ketakberdayaanku dan kemunafikanmu. Lantas dimanakah kau simpan rinduku yg kutitipkan pada indahmu waktu itu…disudut hati yg mana lagi kau selipkan cinta itu, hingga keraguan begitu berkuasa mencabikku dan menghempaskan. Tak sabar aku menunggu saat indah itu sayangku. Terbangkan kita kesana bersama dan terpesona mengagumi keindahan dari agungnya keabadian
Dengarkanlah keidahan itu pudar dan berangsur menghilang, saat nada2 itu mulai kita dendangkan…maka diamnya kubiarkan dan tanyamu tak kuharapkan. Dan marilah kita kembali diam…menikmati tiap desah kesunyian dalam kebekuan menjemput ketiadaan, dan terlahir kita didalamnya satu kesatuan

-R-

Jakarta, 27 mei 2007


Dan ketika kamu tau segalanya
Maka hanya kedewasaan itulah kunci satu2nya
Dan tabir itupun tetap terkunci seperti semula adanya

-R-

Tuhan menciptakan dua jenis diam diantara ribuan kelakuan bibir terhadap hati
Diantara keduanya selalu tertabir tak ada yg saling melampaui
Dan aku hanyalah menyampaikan kembali sumpah itu pada bunda bumi
Maka ingatlah ketika diam itu ada diujung bibir, yakinkan disaat itu hatimu mencoba berdzikir
Karena diam yg kedua adalah diamnya hati…saat dimana tak ada yg lebih baik darimu selain mati…dan serahkan saja biar Dia yg mengasihi

-R-

Apakah dia rindu…??? Tanyaku dalam dungu
Dan apakah cinta harus selalu bgitu??? Jawabnya dengan tersipu
dan akupun berlalu bersama malu
hingga tiba sadarku saat memandang kedalam kalbu
dan kulihat dia disana setia selalu menemaniku

-R-

Aku mencintainya seperti kumencintaiMu
Aku merindukannya seperti rinduku padaMu
Namun diatas segala cinta dan rindu di tiap lembar kalbu
Aku bersimpuh dan kuserahkan akan indahnya pada takdirMu

-R-

Nafsu berjubah rindu seolah cinta
Seperti memandang surya dan menjadi buta
Begitulah Dia mengingatkan kita tentang hakikat hati

-R-

Karena aku bukan pencuri
Maka lariku menghampiri pagi
Dengan setetes cinta kucoba memaknai hati
Dan bimbinglah aku wahai Dzat yg maha suci!!!

-R-

Nafsu telah membuat rindu ini terkikis
Dan lentera itu menggigil tertiup angin bengis
Terhisap api diapun menjelang habis
Namun yakinlah jiwa ini masih kuat tuk menghapus sisa tangis
Dan kan kuserahkan cinta ini padamu dengan manis

Jakarta 3 Juni 2007

Yakinkah aku dengan rasa ini...
setelah semua galau yg menghantui...
dan bukannya tak mendengar kata hati...
aku hanya takut tuk melukai...

maka biarlah smua menjadi nyata...
dengan meniti lurus dan liku jalanNya
Karna mata tak di ciptaNya
tuk memandang kuasa surga
dan setitik cahayaNya

-R-

Kau tau aku belum mencoba
bahkan tuk sekedar mengangankannya
tapi ijinkan aku tuk menjalaninya
menikmati, melukai dan menciumNya
hingga tiba saat kusebut itu cinta

-R-

Dalam kuasa takdir akulah air
bergelora aku terhempas melambung lepas
bergulung aku menyibak memburu riak
mengalir aku merintih kedalam serpih2 buih
Dan tersungkurlah aku kembali ketepian
menanti ombak menjadikanku lautan

-R-

Lepas dari duka itu cinta
yg tak ingin kulepas hingga aku terluka
maka kembalilah aku berduka
duka yg kugenggam sangat lama
biarlah hingga kuyakin tunas itu cinta

-R-

Dibawah purnama sunyi
Ditepi samudra mimpi aku mencoba berdiri
Saat tak lama kau berlari menghampiri,
hingga kaupun nyalakan lilin2 hati
dan bersamamu kucoba setia terangi bumi
menunggu tiupmu membawaku mati
hinggalah aku tersadar kembali
bahwa akulah matahari

-R-

Jakarta 13 Juni 2007

Pagi di bawah lampu yg menyala merah
Dipersimpangan lalu lalang amarah
Berdiri aku kidungkan nada nada resah
Kibaskan peluh…bersimbah butiran darah

Tak kuasa aku mencaci takdir
Terima jalanmu sebagai dzikir
MemujiMu aku tiada akhir
Dan akulah penguji jiwa2 fakir

Dan siangpun telah beranjak
Saat letih mulai bergolak
Berdiri aku tetap tak beranjak
Menyangka Tuhan pujiku tak tertolak
Dan terlenalah aku bersama butiran perak

Sedang disana Dia memanggilku
Tak lelah belaiNya, kekasih menunggu
Bersama setianya Dia selalu menegurku
Tak dibiarkannya dungu membatukanku
Ya Tuhan maafkanlah tuliku

-R-

Untuk semua cinta
Untuk setiap rindu
Dan duka duka tabu

Disini aku terlahir
Disini aku berdzikir
Dan asakupun terukir

Tak pantas aku tertawa
Tak pantas ku menangis
Dan aku tidaklah terhina

Dan biarlah semua berjalan semauNya

-R-

Sebatang rumput cinta
Meliuk di tengah savanna
Mencari tautan rindu
Mencoba mencari makna

Dan akarpun perlahan memanjang
Sesaat karangpun diterjang
Dan indahnya kasihpun terpandang
Lahirkan cinta tanpa ruang

-R-

Jakarta 14 juni 2007

3.11.07

Cinta itu...?!

Terlahir dari kedalaman palung hati
satu rasa mengakar cengkeram jiwa
menggelora, menggulung mengombak luka
berderai menepi…mengikis tangis
membumi mengungkap satu harap
Tentang sebuah cinta yg tak terucap…?!

-R-

Hingga tiba saat dirimu Dia jadikan bagianku
Tak lelahnya diriku memanggilMu dalam setiap do’aku

-R-

Tak mudah tuk memuji meski hanya dalam hati
begitupun cinta yg tercerai dari kata
menggulung lidah tertunduk diujung bibir
tak henti pikir coba berdzikir
ikatkan rasa yg sama, padamu dihatiNya

-R-

Bulan tak lagi indah sayangku…
maka biarkan saja kumenangis dipelukmu…
tuk membasuh sgala gundah di hatiku…
menepis sgala keraguan akan indahnya bulanmu…

-R-

Jakarta, 23 Maret 2007

Fatimaku tolonglah kau dengarkan,
Ingin kusampaikan padamu satu pesan dari Tuhan
Tentang satu rasa yg padamu telah Dia titipkan
Untukmu dan bunga itu kupersembahkan

Terimalah saja karna hanya itu yg ada
Bukan memaksa tak perlu terburu
Biarkan hingga dia mengendap dihatimu
Membatu mengkristal menyepuh rindu
Menetes mengalir membawa cinta tiada akhir

-R-

Surga dan nerakamu tlah menghalangiku dariMu ya Tuhan
Maka tlah kutinggalkan ia diujung jalan
Dan ijinkan aku mengagumiMu dengan caraKu saja
Agar rasa cinta itu mengalir apa adanya

-R-

Berhubung aku tak punya pena
Maka biarlah cinta itu kutulis dihati saja
Hingga tiba saat kau kembali
Kapan saja waktunya
Kau dapat menemuiku diwangi setiap bunga

-R-

Jakarta 4 April 2007

Maafkan aku yang masih malu
Tuk berkata jujur akan indahnya hatimu
Karna aku hanya bisa mencintai
Dan surgamu tetap dalam bingkai

-R-

Untuk dia yang jauh disana…didalam hatiku
Yang dengan segala rindu aku mencintamu
Lihatlah…begitu luas cinta itu ternyata…!!!
Andai saja kau tau rasa itu saat ini yg ada padaku tentangmu
Dan kau bawakan senyum itu hadir untukku…sepenuh jiwamu

-R-

Jakarta, 13 April 2007

Entah kmana kuharus mencariMu
Setelah segala kepedihan yg menggusarkanku
Tolong biarkan saja kekaguman ini tersisa
Dan kan kupindahkan dia kesisi hatiku yg lainnya
Tersenyumlah…karena Aku bahagia
Dan kerinduan ini ternyata tak sia-sia
Bila saja dirimu tak meninggalkanku dalam luka

-R-
Mengapa kau masih ragukan bahagiaku
Tersenyumlah dan cerialah seperti dulu
Dan maafkan saja khilafku sayangku
Karena sesungguhnya aku hanya ingin tetap mengagumiMu

-R-

Ya Tuhan…dapatkah dirinya kau yakinkan
bahwa diriku telah kembali dari kesedihan
karna aku bukanlah pecundang…
terhadap segala cobaMu ya Tuhan

-R-

Lihatlah taman itu telah berantakan
Dan aku hanya bisa memandang dgn penyesalan
Akankah semua ini bagimu tak termaafkan
Tak dapatkah kau bantu aku tuk merapikan
Agar kau dapat duduk lagi dikursinya
Berbagi cerita denganku seperti sedia kala

-R-

Jakarta, 20 Mei 2007

Tentang resah, gelisah... dan sesuatu yg mirip!!!

hari tak lagi pagi
saat kuntum itu bersemi
sedang jiwa ini sudah letih
untuk sekedar menanti
butakah waktu terhadap asaku
tulikah takdir saat rindu ini hadir
brapa lama lagikah ku harus menunggu
brapa lama lagikah kuharus bertahan
berdiri diujung penantian tanpa kepastian???

-R-

cinta yg tak mudah dirangkai dlm bentuk sejatinya
memberiku harapan untuk sekedar menggalinya
hingga saat kucapai relung terdalam penggalianku
aku menemukan kesejatian itu hadir
dalam bentuk dirimu yg belum terlahir!!!!

-R-

Seolah mengukir awan diujung langit
saat kurangkai kata2 ini dalam bait
sekedar ungkapkan rinduku dari hati yg menjerit
haruskah ku teguk lagi dari cawan itu setetes kenangan pahit????

-R-

Jakarta, 19 Januari 2007

Dari relung jiwamu tlah kucuri setetes cintamu kekasihku
Maka bila yang kau ingin dariku hanyalah nafsuku
ciumlah bibirku sepuasmu sayangku
Agar jiwamu dapat segera menyadari
bahwa cinta yg kau cari dengan tak sepenuh hati
tak mudah tuk kau beli
Dengan jiwa yg tak suci…

Diam!!!
Diamlah kecuali kau tuli
Dengarkan jeritan kesunyian ini
Dengan hati
Lupakan segala apa yang kau benci
Karena tangismu tak pernah cukup bagiNya untuk mengasihi
Bila dibibir hati itu masih terselip duri

-R-

Jakarta, 2 Februari 2007

ijinkan aku memelukmu dlm cinta malam ini saja
biarkan kunikmati rasamu dlm sunyi dengan puja
agar nantinya kau dapat membusung dada dgn bangga
dendangkan dungumu dlm rangkaian cerita dusta
tentang sekeping cinta yg menamparmu dgn hampa
hingga tiba waktumu tuk beranjak pergi
saat sang pagi membawaku terbang kembali ke alam mimpi
dan bualan itupun dapat segera kau lupakan dan sudahi

-R-

Menangislah gadisku dengan lantang
agar kutau dirimu sedang bimbang
hingga dapat kupetikkan untukmu seikat kembang
tuk buktikan tentang cintamu yg telah datang

-R-

hingga tiba saat kita kan berpisah
biarkan saja rindu itu dalam resah
unjukkan segala cinta dalam pasrah
dan marilah kita nikmati saja segala kisah ini
dengan indah

-R-

Meski harus kuceritakan padamu tentang sebuah rindu yg telah pergi
Akan kuungkapkannya untukmu bila memang kau kehendaki
Hingga tiba saat rapuhmu hadirkan tangis di pelukku
Dan sumpah itupun kutelan kembali kedalam hati

-R-

Jakarta, 9 Februari 2007

Tuhan…
Kenapa mesti Kau ciptakan wanita dan segala keindahan itu kau titipkan padanya
Mengapa juga Kau letakkan surga di bawah telapak kakinya
dan antara aku dgn dirinya kau sisipkan cinta
Kenapa juga harus aku yg memuja dirinya
dan kau buat aku mengejarnya
Padahal aku kan juga makhlukmu???
Yang kurang lebih juga sama dengan dirinya
(dan Tuhan hanya tersenyum…atas tanyaku,
aku sadar hanya kehendaknyalah yang maha benar
dan akupun hanya dapat sedikit meminta tanpa bermaksud memaksa)
Tuhan…
Berikan padaku kekuatan hati,
agar aku dapat menyapanya dlm cinta yg Kau sisipkan diantara kami
berikan aku kesabaran hati,
agar aku dapat untuk tidak melukai saat cinta itu mulai bersemi
berikan aku ketabahan hati,
agar aku dapat memahami keindahannya tanpa harus menodai
berikan aku keikhlasan hati,
agar aku dapat segera mengakhiri tanpa benci saat cinta itu tak lagi ada diantara kami
(semoga saja dia mengerti ya Tuhan suci…)

-R-

Jakarta, 13 Februari 2007

Didalam setiap langkah,
Membusung dada darah membuncah
Memahat asa kian merekah
Membawa takdir seolah tiada lelah

Didalam setiap letih,
Ada kalanya di merintih
Menahan pedih yg mendidih
Dalam diam menjerit lirih

Didalam setiap renung
Bersama cinta dia termenung
Membawa rindu dia terpasung
Begitulah cinta laki-laki gunung

-R-

Bogor, 5 Maret 2007

Anyer, skitar jam 12 malem yg sepi sehabis namatin sang alkemis, kamis kemaren…

Terlepas dari rasa cinta ataupun benci yg ada di hati…
Indahmu tetaplah kukagumi,
Satu perpaduan kecerdasan & kecantikan hati yg alami
Apa adanya dalam setiap terjal yang kau lewati
Tak pernah kulihat letihmu dalam setiap langkah…
Tiada kesia-sian nafasmu dalam setiap desah…
Dirimu adalah cerminan masa depan yg hadir dari masa lalu,
Dan kenapa kita mesti bertemu di masa yg berbeda???aku tak tau…
Seperti juga tak taunya aku tentang takdirNya untukku dan untukmu.
Namun harapan bukanlah suatu kesalahan…
Maka kuletakkan dia dihati dalam setiap perjalanan,
Dan kubiarkan Dia meyakinkanku akan hadirmu dengan caraNya sendiri…

-R-

Bukit Bandulu Anyer, 7 Maret 2007